Bupati Jembrana Pamitan, Minta Maaf ke ASN Lalu Sentil Kinerja 3,5 Tahun Menjabat

Pun dengan pembangunan pasar umum negara yang dibantu oleh pemerintah pusat.
“Harapan ke depan pasar ini bisa menjadi pusat niaga terbesar di Jembrana,” ucapnya.
Nengah Tamba juga berharap RMU (Rice Milling Unit) yang ada di Desa Penyaringan bisa menstabilkan harga gabah yang selama ini menjadi polemik para petani yang ada di Kabupaten Jembrana.
Kakao sebagai komoditi unggulan, juga menjadi konsen pemerintah daerah.
Hadirnya Rumah Produksi Bersama (RPB) Cokelat Jembrana merupakan bentuk hilirisasi cokelat Jembrana.
“Jadi, yang selama ini kita ekspor barang mentah, saat ini mampu mengekspor barang yang sudah jadi. Meskipun belum sepenuhnya optimal semoga ke depannya bisa dioptimalkan lagi,” kata Nengah Tamba.
Bupati Tamba menyadari selama memimpin Jembrana pasti terdapat sejumlah kekurangan.
Pejabat berlatar pengusaha menyadari dengan PAD yang kecil Jembrana, ada keterbatasan sehingga perlu uluran tangan dari pemerintah pusat, provinsi maupun dari BKK Badung.
Bupati Jembrana Nengah Tamba pamitan dengan para aparat sipil negara (ASN) di ballroom Gedung Kesenian Ir Soekarno setelah efektif menjabat 3,5 tahun
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News