Siswa Perekam Video Asusila Pelajar SMA Disebut Pahlawan, tak Disanksi, tetapi

bali.jpnn.com, DENPASAR - Kabid Pembinaan SMA Disdikpora Bali Ngurah Pasek Wira Kusuma tidak hanya memberikan sanksi kepada dua pelajar kelas XII SMAN 6 Denpasar yang melakukan perbuatan asusila di sekolah, tetapi juga menyoal sang perekam video.
Disdikpora Bali memberi arahan agar siswa yang identitasnya dirahasiakan itu ke depan lebih berhati-hati karena berpotensi terjerat Undang-Undang ITE.
Namun, Disdikpora Bali tidak memungkiri tindakan sang siswa tersebut justru dipuji karena membongkar aksi mesum di lingkungan sekolah di Denpasar.
“Kemarin bahkan orang tuanya anak-anak ini (pelaku) sangat suportif, sudah menghadap dan di sana disampaikan justru perekam ini sebagai pahlawan.
Tindakannya merekam justru berdampak positif ketika siswa-siswi berpacaran tingkat SMA, agar tidak terjadi hal tersebut lagi di satuan pendidikan,” kata Ngurah Pasek Wira Kusuma dilansir dari Antara.
Hal ini sekaligus menjadi jaminan bahwa siswa perekam aksi tersebut tetap bisa bersekolah dengan aman.
Bahkan setelah diberi sanksi moral dan surat peringatan, sepasang pelajar dalam video viral tersebut masih ditempatkan di kelas yang sama, begitu pula dengan sang siswa perekam.
Berdasar kronologi yang dihimpun Disdikpora Bali, video yang diunggah anggota DPD RI Arya Wedakarna di Instagramnya sendiri direkam pada Januari 2025.
Disdikpora Bali memberi arahan agar siswa yang identitasnya dirahasiakan itu ke depan lebih berhati-hati karena berpotensi terjerat Undang-Undang ITE.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News