Tokoh Desa Adat Jimbaran Angkat Bicara, Sentil Sertifikat & Petani Penggarap

Perihal Bendesa yang ikut dalam audiensi di DPRD Bali tentunya perlu diperjelas, datang dalam kapasitas sebagai seorang pribadi masyarakat atau mewakili lembaga desa adat.
Pasalnya, karena kalau memang ada permasalahan yang melibatkan tanah milik desa tentunya ini adalah hal yang serius.
Seharusnya dibahas dalam pertemuan-pertemuan resmi atau paruman desa.
“Kalau memang hadir pribadi silakan. Kalua hadir mewakili desa adat, mestinya dibahas dahulu di tingkat bawah,” katanya.
Menurutnya, kalau ada pihak-pihak yang sedang berperkara di wilayah desa Jimbaran, seharusnya bendesa lebih bijaksana dalam menyikapi permasalahan yang ada.
Seperti melakukan klarifikasi terlebih dahulu, apalagi ada kaitannya dengan tanah desa.
“Aneh, tanah yang mana? Semua sudah bersertifikat menjadi pelaba desa adat,” ujar Made Sudita. Kesaksian menarik muncul dari mantan Karyawan PT CTS, I Made Eben.
Sepengetahuannya, semua proses lahan hingga akhirnya dikuasai oleh investor sudah melalui proses dan mekanisme aturan yang berlaku.
Mantan Koordinator Baga Palemahan Desa Adat Jimbaran Wayan Sukamta menegaskan bahwa sampai saat ini tidak ada sengketa lahan adat di wilayahnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News