Penyebab Longsor Mematikan di Denpasar Terungkap, Badan Geologi Sebut Bekas Tuf & Lahar
bali.jpnn.com, DENPASAR - Bencana longsor di Desa Ubung Kaja, Denpasar, Bali, Senin (20/1) lalu terungkap penyebabnya.
Menurut kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid, hujan dengan intensitas tinggi memicu tanah longsor dan menewaskan lima orang korban.
Berdasar analisis Badan Geologi, lokasi bencana termasuk zona yang rendah berpotensi terjadi gerakan tanah.
Zona yang rendah terjadi gerakan tanah adalah wilayah yang mempunyai proporsi kejadian gerakan tanah kurang dari 5-10 persen dari total populasi yang ada.
Pada zona yang minim gerakan tanah itu, longsor masih dapat terjadi terutama pada wilayah yang berbatasan dengan lembah sungai, lereng curam, tebing pemotongan jalan, dan pada lereng yang mengalami gangguan.
“Gerakan tanah lama dan baru dapat terjadi atau aktif kembali jika dipicu curah hujan tinggi dan atau gempa bumi,” ujar Muhammad Wafid dilansir dari Antara.
Fakta yang terjadi, sebelum longsor terjadi, Denpasar dan hampir sebagian wilayah Bali diguyur hujan deras dengan intensitas tinggi dan durasi yang cukup lama.
Gerakan tanah juga dapat terjadi dari lereng landai sekitar 3-9 derajat sampai lereng curam kurang dari 36 derajat, tergantung kondisi geologi daerah setempat.
Menurut kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid, hujan dengan intensitas tinggi memicu tanah longsor dan menewaskan lima orang korban
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News