Menteri Hanif Blak-blakan Sebut Sampah Kiriman di Bali dari Jawa & Negara Lain
Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq memperkirakan jumlah sampah kiriman yang ditemukan di pesisir Bali pada 2024-2025 lebih tinggi dibandingkan pada 2020-2021 yang mencapai sekitar 6.000 ton.
Menurut Menteri Hanif, peningkatan timbunan sampah itu dipicu peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas yang tidak ramah lingkungan.
Tak hanya dari aliran sungai di Pulau Jawa, sampah laut kiriman di Pantai Kuta tersebut juga berasal dari negara lain.
Namun, Menteri LH tidak menyebutkan detail asal negara tersebut.
“Berdasarkan data timbunan sampah yang terbawa di Pantai Kuta ini sebagian dari negara lain,” ucap Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq.
Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq mengeklaim, selain mendarat di pesisir Bali, sampah laut yang terbawa arus tersebut juga sampai di pesisir Afrika tepatnya di Madagaskar.
Menteri Hanif menyatakan bahwa pihaknya akan membangun program kali (sungai) bersih dari sampah dengan menyasar sungai-sungai utama.
Target pertama, yakni menyasar tiga hingga empat sungai yang ada di destinasi wisata unggulan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). (antara/lia/JPNN)
Menurut Menteri Hanif, sampah kiriman ini sebagian besar berasal dari aliran sungai di Pulau Jawa yang bermuara di Laut Jawa.
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News