Lapas Narkotika Bangli Panen Sayur, Produksi Tahu & Tempe, Kakanwil Pramella Merespons
Untuk sayuran lainnya seperti pokcoy, sawi, dan kol bisa dipanen sebanyak 40 kg per harinya atau sekitar 1.200 kg per bulannya.
Selain perkebunan, Lapas Narkotika Bangli juga berupaya berkontribusi maksimal dalam program ketahanan pangan melalui produksi tahu dan tempe.
Secara rutin warga binaan Lapas Narkotika Bangli mampu memproduksi tempe sebanyak 20 kg per harinya atau sekitar 600 kg per bulannya.
Warga binaan pemasyarakatan (WBP) juga memproduksi tahu sebanyak 15 kg per harinya atau sekitar 450 kg per bulannya.
Kasi Kegiatan Kerja, Nyoman Bhudianta menyampaikan bahwa hasil penjualan dari penjualan sayur serta tahu dan tempe ini akan dilaporkan sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Hasilnya juga disisihkan untuk honor atau premi warga binaan yang bertugas sebagai upah kerja dalam menjalankan pembinaan.
“Selain dimanfaatkan sendiri, hasil ini juga dapat berkontribusi dalam peningkatan PNBP bagi negara,” kata Nyoman Bhudianta.
Kakanwil Kemenkumham Bali Pramella Y Pasaribu menghimbau agar satuan kerja untuk terus berkontribusi dalam mendukung program Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden.
Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli memanfaatkan berbagai lahan kosong untuk memproduksi berbagai hasil perkebunan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News