Potensi Bali Besar, Hasil Pendidikan Vokasi Semestinya Linier dengan Industri
Oleh karena itu, dalam pembekalan kepada lembaga pendidikan vokasi adalah mendidik para pelajar itu tidak hanya menjadi pekerja, tetapi menjadi entrepreneur.
Cok Ace mencontohkan dengan luas lahan hanya 30 are, kalau hanya ditanami padi maksimal hanya menghasilkan Rp 1,5 juta.
Namun, ketika para jebolan vokasi diarahkan menanam tanaman lain, semisal sayuran untuk salad organik, maka hasil yang diperoleh bisa lebih besar.
“Sebagian lahan bisa ditanami tanaman untuk bikin salad lalu bisa buka warung kecil di area lahannya. Tentu penghasilannya akan lebih bagus kalau hanya sekadar mengandalkan pertanian,” katanya.
Cok Ace pun memberi pesan khusus untuk pelajar vokasi untuk tetap semangat, selalu melihat peluang, menggali potensi diri dan sekitar serta yang terakhir banyak membaca untuk mengupdate ilmu pengetahuan.
Akademisi Universitas Udayana Prof Nyoman Sunarta mengatakan perlu ada relevansi antara lulusan vokasi dengan kebutuhan industri. Ada link and match antara lulusan dan peluang kerja.
Prof Nyoman Sunarta juga menyorot sektor pariwisata dan pertanian yang semestinya berjalan beriringan karena saling berkesinambungan.
“Saya khawatir jika hanya fokus pada pariwisata tanpa mengembangkan sektor pertanian, Bali akan kehilangan daya dukung lingkungan,” ucap Prof Wayan Sunarta.
Pemangku kepentingan di Bali tidak boleh memaksakan para lulusan dunia pendidikan bekerja dengan skill yang tidak cocok dengan potensi daerah masing-masing
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News