Pemprov Bali tak Menduga Penambahan Pangkalan Memicu LPG 3 Kg Langka, ternyata

“Faktor utamanya ketidaktepatan itu, jadi mau ditambah berapa pun kalau penggunanya tidak tepat ya kasihan yang seharusnya sesuai dan dapat malah tidak dapat,” ujarnya.
Berdasar data Disnaker ESDM Bali, hingga saat ini konsumsi LPG 3 Kg untuk rumah tangga sasaran hanya 35 persen, sementara 65 persennya di luar itu termasuk UMKM yang berhak menerima dan usaha yang tidak berhak menerima.
Kadisnaker dan ESDM Bali mengakui saat ini sudah ada kebijakan agar pembeli LPG 3 Kg menunjukkan KTP elektronik saat membeli di pangkalan, tetapi efektivitasnya juga dinilai kurang.
Hal tersebut lantaran pemilik satu KTP elektronik dapat membeli satu tabung, sehingga dalam satu keluarga dapat membeli sebanyak kartu identitas yang ada.
“Kami mendorong supaya masyarakat yang tepat sasaran bisa mengakses di pangkalan terdekat, penambahan pangkalan ini juga harus disertai ketepatan tadi.
Kalau ditambah, tetapi tidak tepat kan salah juga, ini perlu peran semua pihak,” tutur Kadisnaker dan ESDM Bali Ida Bagus Setiawan. (lia/JPNN)
Pemprov Bali melalui Disnaker dan ESDm tak menduga penambahan pangkalan justru memicu kelangkaan LPG 3 Kg sejak akhir Mei lalu, ternyata
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News