Pemprov Bali tak Menduga Penambahan Pangkalan Memicu LPG 3 Kg Langka, ternyata

“Harus evaluasi betul, dan kami juga ada tim terpadu di kabupaten/kota dan provinsi rutin monitor dan evaluasi, karena ada tempat-tempat yang disinyalir terjadi ketidaktepatan distribusi.
Kami perlu melibatkan aparat penegak hukum menelusuri masalah ini,” ujar Ida Bagus Setiawan.
Menurut Kadisnaker ESDM Ida Bagus Setiawan, penambahan pangkalan ini sebenarnya bertujuan baik.
Dengan penambahan pangkalan ini, masyarakat lebih mudah membeli LPG 3 Kg subsidi dengan HET Rp 18 ribu tanpa perlu membeli di pengecer.
Namun, sebaran tambahan 900 pangkalan menjadi pekerjaan rumah (PR) tim terpadu.
Pasalnya, temuan di lapangan kelangkaan justru terjadi akibat kuota di setiap pangkalan menjadi berkurang.
Mirisnya kelangkaan LPG 3 Kg memicu kenaikan harga di tingkat pengecer sebesar Rp 30 ribu di wilayah Denpasar, Badung, dan Gianyar.
Selain evaluasi terhadap sebaran pangkalan, Pemprov Bali menilai kelangkaan gas melon itu disebabkan oleh penerima yang tidak tepat sasaran.
Pemprov Bali melalui Disnaker dan ESDm tak menduga penambahan pangkalan justru memicu kelangkaan LPG 3 Kg sejak akhir Mei lalu, ternyata
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News