240 Napi Lapas Narkotika Bangli Menjalani Program Rehabilitasi, Tes Urine Dahulu

Oleh karena itu, diperlukan sinergi antar-lapas yang ditunjuk menjalankan program rehabilitasi agar dapat menuntaskan tugas dan tanggung jawab mulia yang diberikan kepada lembaga pemasyarakatan.
"Nanti pun mungkin kami juga memohon bantuan dari Lapas Narkotika Bangli sebagai bentuk sinergitas antar-Lapas khususnya dalam pemenuhan sumber daya manusia pelaksana program rehabilitasi," kata dokter Hartawan.
Kepala Lapas Narkotika Bangli Marulye Simbolon mengatakan bahwa kegiatan assessment ini nantinya akan dilaksanakan selama tujuh hari ke depan mengingat besarnya target peserta rehabilitasi yang ditetapkan dan keterbatasan jumlah petugas.
"Intinya kami selalu berusaha semaksimal mungkin sehingga apa yang menjadi ekspektasi masyarakat dan keluarga warga binaan diluaran sana dapat kami wujudkan," ucap Marulye Simbolon.
Kepala Kanwil Kemenkumham Bali, Romi Yudianto menyatakan program rehabilitasi ini merupakan bagian penting dalam upaya pembinaan narapidana, khususnya bagi mereka yang terjerat kasus narkoba.
Melalui program ini diharapkan narapidana mendapatkan pemulihan dan pembekalan diri agar tidak kembali terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba setelah bebas nanti.
"Saya berharap program rehabilitasi ini dapat membantu narapidana menjadi pribadi yang lebih baik dan mandiri setelah bebas nanti.
Saya juga berharap program ini dapat berkontribusi dalam menekan angka peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Bali," tutur Romi Yudianto. (lia/JPNN)
240 narapidana Lapas Kelas IIA Narkotika Bangli bersiap menjalani program rehabilitasi dengan terlebih dahulu melakukan tes urine
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News