Kasus Kematian Akibat Rabies di Bali Menurun, Dinas Kesehatan Ungkap Fakta

Rabu, 24 Januari 2024 – 14:50 WIB
Kasus Kematian Akibat Rabies di Bali Menurun, Dinas Kesehatan Ungkap Fakta - JPNN.com Bali
Petugas Dinas Pertanian Buleleng melakukan vaksinasi ke seekor anjing untuk mencegah penyebaran rabies. Foto: bulelengkab

bali.jpnn.com, DENPASAR - Dinas Kesehatan Bali mengumumkan angka kematian manusia akibat gigitan hewan penular rabies (HPR) menurun selama 2023.

Kondisi ini terjadi berkat penyediaan dan pemberian vaksin anti rabies (VAR).

Kematian akibat rabies sepanjang 2023 tercatat sembilan kasus.

Perinciannya, dua korban di Kabupaten Jembrana dan Gianyar, serta satu korban di Karangasem, Bangli, Tabanan, dan Buleleng.

Satu kasus kematian lainnya menimpa warga beridentitas luar Bali, tetapi terkena gigitan di Denpasar.

Kematian akibat rabies sepanjang 2022 dilaporkan mencapai 22 kasus.

“Iya, kasus kematian menurun karena berbagai upaya yang dilakukan, di antaranya melalui penyediaan VAR yang cukup,” ujar Kepala Dinkes Bali, Nyoman Gede Anom.

Menurut Kadinkes Bali, berkat VAR yang memadai dan respons cepat masyarakat ketika mendapat gigitan anjing, akhirnya angka kematian bisa ditekan.

Kasus kematian akibat gigitan anjing rabies di Bali sepanjang 2023 menurun drastis, Dinas Kesehatan Bali mengungkap fakta penting
Sumber ANTARA
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News