Kasus Kematian Akibat Rabies di Bali Menurun, Dinas Kesehatan Ungkap Fakta

Rabu, 24 Januari 2024 – 14:50 WIB
Kasus Kematian Akibat Rabies di Bali Menurun, Dinas Kesehatan Ungkap Fakta - JPNN.com Bali
Petugas Dinas Pertanian Buleleng melakukan vaksinasi ke seekor anjing untuk mencegah penyebaran rabies. Foto: bulelengkab

Dinkes Bali mencatat terdapat 72.600 kasus gigitan anjing di Pulau Dewata.

Kasus ini meningkat dibanding tahun 2022 yang hanya 38.524 gigitan.

Sebanyak 134.613 vial VAR yang keluar berhasil menahan dampak negatif dari gigitan.

“Tahun 2022 hanya sekitar 61.712 vial terpakai, jadi meningkat sekitar 120 persen.

Hal ini diakibatkan kasus gigitan HPR yang meningkat dan terjadinya kepanikan masyarakat akibat beredarnya video viral di media sosial terkait beberapa kasus kematian,” kata Kadinkes Nyoman Gede Anom.

Dinkes Bali juga melakukan upaya lainnya seperti promosi kesehatan di setiap jenjang administrasi, serta berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali selain melalui suntikan VAR.

Pemerintah juga mengupayakan vaksinasi HPR agar mencapai cakupan lebih dari 75 persen sehingga terbentuk herd immunity.
Pemprov Bali juga berupaya menyediakan VAR.

Saat ini VAR yang tersedia di Dinas Kesehatan Provinsi Bali sekitar 75.000 vial dan stok di kabupaten/kota sekitar 20.000 vial lebih. (lia/JPNN)

Kasus kematian akibat gigitan anjing rabies di Bali sepanjang 2023 menurun drastis, Dinas Kesehatan Bali mengungkap fakta penting

Redaktur & Reporter : Ali Mustofa

Sumber ANTARA
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News