Kasus DBD di Buleleng Bali Turun Drastis, 2023 Nihil Angka Kematian

bali.jpnn.com, BULELENG - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Buleleng mengalami penurunan drastis setelah angka yang tinggi pada 2020 lalu.
Pada 2023 lalu, dari 829 kasus DBD yang ditangani, semuanya berakhir dengan kesembuhan sehingga angka kematian menjadi nihil.
Kondisi ini terjadi karena juru pemantau jentik (jumantik) bekerja cukup efektif untuk mencegah penyebaran nyamuk demam berdarah.
“Semua ini karena peran jumantik,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Buleleng I Gede Artamawan.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Buleleng akan melaksanakan gerakan satu rumah satu jumantik.
Harapannya, setiap keluarga di Buleleng memiliki kemampuan mandiri untuk mencegah keberadaan jentik nyamuk dari lingkungan mereka.
Peran jumantik Ini kata Artamawan tidak hanya di rumah masyarakat, tetapi juga digalakkan perkantoran dan fasilitas umum, untuk memantau jentik nyamuk aedes aegypti.
“Terus kami upayakan agar seluruh lingkungan di Kabupaten Buleleng terpantau oleh jumantik, di rumah-rumah dengan berkoordinasi pada pemegang wilayah.
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Buleleng Bali turun drastis dalam tiga tahun terakhir, 2023 bahkan nihil angka kematian
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News