Budi Daya Kelor di Desa Lokapaksa Buleleng: Berawal tak Mampu Berobat, Omset Puluhan Juta

Sisanya dibelikan pupuk organik yang akan dipakai untuk merawat tanaman kelor agar bisa tetap tumbuh.
Dirinya mengawali dengan menyemai biji selama dua minggu hingga muncul bibit kelor.
Delapan minggu kemudian bibit kelor sudah bisa ditanam sambil dipangkas sedikit untuk memperkuat batang.
“Tahapan selanjutnya menyiapkan lubang ukuran 30 x 30 sentimeter, tengahnya di perdalam lagi untuk membuat akar tunggang semakin kokoh,” katanya.
Supaya pertumbuhan pohon kelor lebih bagus, dirinya menyiramkan air laut karena mengandung mineral.
Sesudah disiram air laut, kemudian disiram dengan bio-urine dan terakhir diisi adukan tanah yang sudah dicampur dengan Trichoderma untuk mempercepat pertumbuhan pohon kelor.
"Kalau mau tambah bagus saran saya bertanam di bulan Desember.
Jadi, pada bulan Maret bisa lebih cepat panen. Sebab kan musim ini hujan turun juga.
Menilik budi daya pohon kelor di Desa Lokapaksa, Seririt, Buleleng: berawal saat keluarganya tak mampu berobat, omset kini mencapai puluhan juta
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News