Budi Daya Kelor di Desa Lokapaksa Buleleng: Berawal tak Mampu Berobat, Omset Puluhan Juta

Kamis, 14 September 2023 – 16:06 WIB
Budi Daya Kelor di Desa Lokapaksa Buleleng: Berawal tak Mampu Berobat, Omset Puluhan Juta - JPNN.com Bali
Gusti Bagus Sumertana di lahan pohon kelor miliknya di Desa Lokapaksa, Seririt, Buleleng. Omsetnya kini mencapai jutaan per bulan. Foto: Humas Pemkab Buleleng

“Saat itu akhirnya muncul rasa penasaran untuk mempelajari pengetahuan tentang obat-obatan herbal,” ujar Gusti Sumertana dilansir dari laman Pemkab Buleleng.

Mulai 2010, warga Banjar Bukit Sakti aktif mengikuti seminar, mengenal bagaimana manfaat dari tanaman kelor.

"Saya tidak langsung menanam.

Pada 2013, saya justru memilih untuk bekerja terlebih dahulu di Desa Pelaga, Badung untuk mendapatkan pengetahuan lebih di dunia agribisnis,” kata Gusti Sumertana.

Sampai akhirnya dirinya ketemu banyak orang dan mendapat pengetahuan yang cukup.

“Sekitar 2018 saya memutuskan untuk berhenti bekerja.

Saat itu posisi saya sebagai manajer Agro Wisata Pelaga," ucap Gusti Sumertana.

Bermodal Rp 1 jutaan, pria yang pernah juga menjadi akuntan selama lima tahun ini lalu membeli dua kilogram biji kelor dengan harga Rp 600 ribu.

Menilik budi daya pohon kelor di Desa Lokapaksa, Seririt, Buleleng: berawal saat keluarganya tak mampu berobat, omset kini mencapai puluhan juta
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News