PPM Bali Tolak Pahlawan Gde Agung Jadi Nama Jalan, Sentil dengan Kalimat Pengkhianat Bangsa
bali.jpnn.com, DENPASAR - Pemuda Panca Marga (PPM) Provinsi Bali menyoroti rencana pengajuan penulisan nama jalan dan monumen dengan nama Pahlawan Nasional Ida Anak Agung Gde Agung.
Rencana itu disebut-sebut telah menggali luka lama para pejuang dan keturunannya yang mengetahui kiprah Ida Anak Agung Gde Agung.
Sebelumnya, pada 2005 lalu nama Ida Anak Agung Gde Agung disetujui sebagai salah satu pahlawan yang diajukan dari Provinsi Yogyakarta.
Pengajuan Pahlawan Nasional Ida Anak Agung Gde Agung sebagai nama jalan dan monumen muncul pada acara sarasehan di Puri Gianyar, Minggu (20/11) lalu.
"Kita ingin membuat sejarah perjuangan para pahlawan di Bali lurus, yang benar-benar berjuang. Kita perlu telusuri nama jalan dan monumen itu kemungkinan ingin di Bali atau bagaimana.
Pasalnya, beliau tidak diusulkan dari Bali," kata Ketua PPM Bali I Made Gede Putra Wijaya.
Menurutnya, PPM Bali ingin meluruskan, atau paling tidak menjelaskan persoalan penolakan yang dilakukan oleh Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) dan Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Bali, DPRD dan Pemprov Bali.
“Agar ada pemahaman yang baik antara generasi penerus, jangan sampai ada sejarah dan fakta keliru," ujar I Made Gede Putra Wijaya.
Pemuda Panca Marga Bali dengan tegas menolak Pahlawan Gde Agung menjadi nama jalan dan monumen, sentil dengan kalimat pengkhianat bangsa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News