BNPB: Bali Rawan Bencana Karena Kawasan Penyangga Air Berkurang

Selasa, 25 Oktober 2022 – 13:32 WIB
BNPB: Bali Rawan Bencana Karena Kawasan Penyangga Air Berkurang - JPNN.com Bali
Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam disaster briefing bencana banjir yang terjadi di Bali, Selasa (25/10). Foto: ANTARA/Devi Nindy.

bali.jpnn.com, JAKARTA - Peringatan dini untuk Provinsi Bali datang dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan semeton Bali untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor pada masa mendatang karena makin berkurangnya kawasan penyangga air di Pulau Dewata.

"Ada bagian yang dahulunya mungkin sebagai penyangga air, sekarang sudah berkurang.

Hal ini harus kita waspadai terkait potensi terjadinya bencana hidrometeorologi basah yang masif,” ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

Abdul Muhari mengatakan Provinsi Bali sedikit unik dibandingkan daerah lain di Indonesia.

Menurutnya, di beberapa tempat kawasan hutan di Bali masih terjaga dengan baik.

Namun, dengan makin banyaknya kebutuhan untuk pemanfaatan ruang, kawasan penyangga air di Bali kian berkurang.

“Dampaknya, dalam dua minggu ini bencana hidrometeorologi basah terjadi di Bali naik cukup signifikan," ujar Abdul Muhari.

BNPB mengatakan bahwa dari analisis Provinsi Bali rawan bencana hidrometeorologi basah karena kawasan penyangga air berkurang drastis
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News