BNPB: Bali Rawan Bencana Karena Kawasan Penyangga Air Berkurang

Selasa, 25 Oktober 2022 – 13:32 WIB
BNPB: Bali Rawan Bencana Karena Kawasan Penyangga Air Berkurang - JPNN.com Bali
Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam disaster briefing bencana banjir yang terjadi di Bali, Selasa (25/10). Foto: ANTARA/Devi Nindy.

Abdul Muhari mengatakan bahwa kejadian banjir bandang di Bali memang jarang.

Namun, dilihat dari dampaknya cukup besar, salah satunya menyebabkan Jalan Raya Denpasar – Gilimanuk di Mendoyo, Jembrana, putus.

"Ini harus kita waspadai, karena kita tahu Bali adalah tuan rumah pertemuan puncak G20 di 14-16 November.

BNPB sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi," ucap Abdul Muhari.

Menurutnya, untuk mengurangi potensi dampak dari bencana hidrometeorologi basah tidak hanya kerja BNPB, tetapi harus melibatkan Pemerintah Provinsi hingga ke tingkat masyarakat.

Abdul Muhari mengimbau jika ada kondisi-kondisi lingkungan yang mungkin membahayakan, lereng lereng tebing yang gundul atau mungkin curam yang berpotensi longsor, harus segera diantisipasi baik itu mitigasi struktur ataupun non-struktur.

BNPB menilai kawasan di Kabupaten Karangasem dan Bangli sebenarnya bukan lokasi secara kerentanan topografi dan kerentanan lingkungan adalah daerah rawan banjir.

Menurutnya, risiko banjir hanya di sekitar aliran sungai saja.

BNPB mengatakan bahwa dari analisis Provinsi Bali rawan bencana hidrometeorologi basah karena kawasan penyangga air berkurang drastis
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News