Desa Adat Intaran & WALHI Bali Terbang ke Jakarta, Ini 3 Poin Tuntutannya, Catat!

Jumat, 23 September 2022 – 18:45 WIB
Desa Adat Intaran & WALHI Bali Terbang ke Jakarta, Ini 3 Poin Tuntutannya, Catat! - JPNN.com Bali
Bendesa Adat Intaran I Gusti Agung Alit Kencana dan Direktur WALHI Bali I Made Krisna 'Bokis' Dinata berdialog dengan Direktur Perencanaan Kawasan Konservasi Ditjen KSDAE Ahmad Munawir. Foto WALHI Bali for JPNN.com

bali.jpnn.com, DENPASAR - Tidak cukup meneriakkan suara penolakan proyek Terminal LNG dari Bali, aksi penolakan berlanjut hingga ke Ibu Kota Jakarta.

Aksi moderat ini dilakukan Desa Adat Intaran Sanur, Denpasar Selatan (Densel) dan WALHI Bali, Kamis (22/9) kemarin.

Bendesa Adat Intaran I Gusti Agung Alit Kencana dan Direktur WALHI Bali I Made Krisna 'Bokis' Dinata terbang langsung ke Jakarta mengusung aspirasi publik.

Rombongan yang didampingi WALHI Nasional ini menyambangi Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta.

Mereka diterima Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) yang menggawangi kawasan hutan mangrove.

Dalam pertemuan tersebut, tim menyampaikan tiga tuntutan.

Berikut tiga poin tuntutan Desa Adat Intaran dan WALHI Bali kepada Ditjen KSDAE KLHK RI:

Pertama, mendesak KLHK, dalam hal ini Ditjen KSDAE untuk mengembalikan peruntukan Blok Pengelolaan Tahura Ngurah Rai Bali menjadi Blok Perlindungan pada Tapak Terminal LNG Sidakarya.

Desa Adat Intaran dan WALHI Bali terbang ke Jakarta menyuarakan penolakan proyek Terminal LNG di pesisir Pantai Sanur, ini 3 poin tuntutannya, catat!
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News