Banjir Rob Bersamaan dengan Fenomena Bulan Hitam, Simak Penjelasan Ilmiahnya
Tidak heran jika ada wilayah yang mengalami bulan hitam tripel, ada wilayah yang mengalami bulan hitam ganda dan ada wilayah yang hanya mengalami bulan hitam sekali saja.
Andi mengatakan bulan hitam secara kasat mata memang tidak dapat dilihat karena konfigurasi Bumi-Bulan Matahari yang terlihat pada satu garis lurus jika diamati dari atas kutub.
Wajar kalau kemudian permukaan Bulan yang menghadap Bumi tidak terkena cahaya Matahari dan Bulan tampak gelap.
Setiap dua hingga lima kali setahun, konfigurasi tersebut bertepatan dengan ketika Bulan berada di titik simpul orbit (perpotongan ekliptika dan orbit Bulan) sehingga bayangan Bulan jatuh ke permukaan Bumi dan mengakibatkan Gerhana Matahari.
Bulan hitam sebagai bulan baru kedua di dalam bulan Masehi sebelumnya pernah terjadi di Indonesia pada 31 Oktober 2016 dan 30 Agustus 2019.
Fenomena itu akan terjadi kembali pada 31 Desember 2024 dan 30 September 2027.
Bulan hitam sebagai bulan baru ketiga di dalam musim astronomis yang mengandung empat fase bulan baru sebelumnya pernah terjadi di Indonesia pada 22 Agustus 2017 dan 19 Agustus 2020.
Fenomena tersebut akan terjadi kembali pada 19 Mei 2023 dan 23 Agustus 2025.
Fenomena bulan hitam menyinggahi Indonesia bersamaan dengan banjir rob yang terjadi pada akhir Mei ini, simak penjelasan ilmiahnya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News