Mengulik Gede Cakra, Penyuluh Agama Hindu: Komitmen Ngayah Meski Gaji Kecil
Kesehariannya memang cukup berat, mulai dari menyiapkan materi, penguasaan materi, hingga pada ketekunan sikap yang baik untuk menebar kebaikan.
Jika dilihat dari sudut yang lain, penghasilan Gede Cakra selaku tenaga penyuluh Agama Hindu non PNS memang terbilang kecil untuk memenuhi kebutuhannya bersama keluarga.
Namun demikian, dirinya tidak pernah goyah untuk memberikan pembinaan dan mewujudkan generasi muda Buleleng yang patuh akan ‘Sradha dan Bhakti’ sebagai pemeluk agama Hindu.
“Hingga kini, selain bertugas di Desa Adat Bangkah, saya juga memberikan penyuluhan di tempat lain, seperti di panti asuhan, panti jompo, dan beberapa yayasan yang menjalin kerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Buleleng,” bebernya.
Gede Cakra juga ngayah di desanya bilamana dibutuhkan untuk memberikan pembinaan.
Dirinya tidak pernah ragu sedikitpun karena dirinya telah berkomitmen bahwa menjadi penyuluh agama Hindu harus selalu siap dan pekerjaannya adalah tugas mulia.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ayah dua anak ini mengaku beternak babi kecil-kecilan di rumahnya.
Hal ini dilakukan karena penghasilannya sebagai pegawai non-PNS belum mencukupi untuk kebutuhan keluarga.
Mengulik kisah hidup Gede Cakra, penyuluh Agama Hindu di Buleleng: komitmen ngayah meski gajinya kecil
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News