Mengulik Gede Cakra, Penyuluh Agama Hindu: Komitmen Ngayah Meski Gaji Kecil

Selasa, 03 Mei 2022 – 08:35 WIB
Mengulik Gede Cakra, Penyuluh Agama Hindu: Komitmen Ngayah Meski Gaji Kecil - JPNN.com Bali
Penyuluh Agama Hindu Gede Cakra bersama penyuluh yang lainnya, tetap berkomitmen ngayah meski gajinya kecil. (Humas Pemkab Buleleng)

bali.jpnn.com, BULELENG - Pengetahuan agama Hindu bagi kaum milenial sekarang ini sudah tidak lagi sekental dahulu.

Semua telah terkikis oleh perkembangan zaman.

Paling mencolok, generasi muda di Bali dan Buleleng pada khususnya sudah tidak begitu memperhatikan pakem-pakem berbusana adat ke pura. 

Kondisi tersebut mendapat perhatian pemuda Hindu asal Sangsit bernama Gede Cakra, 32.

Gede Cakra asal Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng, ini terketuk hatinya untuk terjun langsung mengedukasi masyarakat tentang pengetahuan agama Hindu. 

Gede Cakra lantas melamar pekerjaan pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buleleng dan diterima pada tahun 2018 lalu.

Kini dirinya diberdayakan sebagai penyuluh agama Hindu non-PNS untuk wilayah Desa Adat Bangkah, Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, Buleleng.

Bermodalkan perjanjian kerja dan pengetahuannya, Gede Cakra memberanikan diri hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan pembinaan terkait ajaran agama Hindu.

Mengulik kisah hidup Gede Cakra, penyuluh Agama Hindu di Buleleng: komitmen ngayah meski gajinya kecil
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News