PLN Jawa Bali Terapkan Sistem Digital untuk Tangkal Kendala Ini

bali.jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan Listrik Negara (PLN) mulai menerapkan sistem digital pada pembangkit listri.
Hal ini dilakukan guna menjawab tantangan intermitten atau ketidakstabilan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang masih bergantung pada kondisi alam dan cuaca.
Ketidakstabilan energi baru terbarukan memberikan tekanan terhadap sistem pembangkit listrik, sehingga diperlukan sistem digital untuk mengatasi tekanan itu.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa PLN telah melakukan digitalisasi pembangkit pada anak usahanya di Jawa dan Bali.
Digitalisasi tersebut diterapkan pada PT Indonesia Power dan PT Pembangkitan Jawa Bali yang memiliki teknologi ICORE dan REOC.
Tak hanya itu PLN juga melakukan peluncuran Green Booster yang merupakan sistem digital untuk mengelola penambahan energi baru terbarukan di dalam negeri.
"Dengan masuknya era energi baru terbarukan berbasis alam, angin kencang listrik naik, angin sepoi-sepoi listrik turun, kami harus mengimbangi itu, tentu saja kami harus membangun sistem digital," ujar Darmawan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (28/3).
Untuk itu, selama dua tahun terakhir, PLN fokus melakukan digitalisasi.
PLN Jawa Bali mulai menerapkan sistem digital untuk atasi kendala-kendala Ini
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News