Koster Minta Ajang FSBJ Berstandar Nasional dan Internasional

Seperti minyak, emas, batubara dan hutan.
Namun, kata dia, warga Bali harus bersyukur pulau ini dianugerahi kekayaan seni dan budaya sebagai sistem kognitif untuk mengelola perilaku masyarakat berlandaskan logika, etika dan estetika (Satyam, Siwam, Sundaram).
Menurut Koster, seni dan budaya bagi masyarakat Bali adalah hidup itu sendiri, yang telah terkonstruksi secara sosial, terbukti dan teruji menjadikan Bali unggul di mata dunia.
"Kita harus bersujud syukur atas kehebatan para leluhur dan lelangit Bali yang tiada henti berkreativitas hingga kini mewariskan 'harta karun' seni dan budaya yang adi luhung.
Sebagai generasi penerus adalah wajib hukumnya untuk terus merawat, menguatkan, dan memajukan agar apa yang kini kita warisi memberi kesejahteraan bagi krama Bali," pungkasnya.
Penerima Bali Jani Nugraha yakni I Dewa Nyoman Raka (sastrawan), I Made Taro (seniman penutur cerita rakyat), I Gusti Ngurah Parsua (sastrawan), lalu Putu Fajar Arcana (sastrawan).
Kemudian I Gusti Made Sukawidana (penyair), Made Gede Paramartha (kartunis), Syaruwardi Abbas (penyair), Dewa Putu Sahadewa (penyair), Gde Artawan (sastrawan) dan Hardiman (kritikus seni rupa).
Selain itu, juga diserahkan hadiah dan piagam penghargaan kepada pemenang lomba, di antaranya Lomba Baca Puisi, Lomba Musikalisasi Puisi dan Lomba Teater Modern. (antara/lia/JPNN)
Gubernur Bali Wayan Koster berharap ajang Festival Seni Bali Jani ke depan berstandar nasional dan internasional
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News