Jembrana Kehilangan Pendapatan dari Uji KIR Rp650 Juta, Ini Penyebabnya

Jumat, 01 Oktober 2021 – 00:15 WIB
Jembrana Kehilangan Pendapatan dari Uji KIR Rp650 Juta, Ini Penyebabnya - JPNN.com Bali
Bupati Jembrana Nengah Tamba saat melakukan sidak ke tempat KIR di Desa Kaliakah, Negara, Jembrana. (Istimewa)

Yang jelas, meski sudah memiliki alat baru, belum ada kenaikan retribusi.

Saat ini masih berlaku tarif retribusi sesuai yang lama, yakni antara Rp 60 ribu hingga Rp 80 ribu setiap enam bulan.

Jumlah retribusi tergantung dari jenis kendaraan yang diuji.

“Untuk di Jembrana masih terendah, mungkin nanti akan ada penyesuaian retribusi,” ungkapnya.

Pihaknya mengakui ada keterlambatan dalam pengadaan alat yang sudah ditentukan oleh Kementerian Perhubungan.

Padahal sejak tahun 2017 sudah ada surat dari kementerian agar melakukan penggantian alat, awal tahun 2021 harus menggunakan alat baru yang sesuai standar.

Akibatnya, selama tahun 2021 pengujian kendaraan bermotor vakum.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba sempat melakukan kunjungan kerja ke tempat pengujian kendaraan bermotor di Desa Kaliakah.

Pemkab Jembrana sepanjang 2021 kehilangan pendapatan dari Uji KIR sebesar Rp650 juta
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News