KSP Moeldoko Sebut Konflik Agraria di Sumberklampok Paling Kronis, Kelar Setelah 61 Tahun

bali.jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah membutuhkan waktu 61 tahun untuk menyelesaikan konflik agraria di Desa Sumberklampok, Buleleng, Bali.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko bahkan mengatakan, konflik agraria di Bali Utara ini paling kronis di antara konflik agraria lain di Indonesia.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Moeldoko mengklaim langsung datang ke lapangan bersama Kementerian ATR/BPN dan pemerintah daerah setempat.
“Konflik sudah terjadi selama 61 tahun, paling lama,” ujar Moeldoko saat berdialog dengan Perbekel Sumberklampok I Wayan Sawitrayasa.
Moeldoko mengatakan, penyelesaian konflik agraria di Desa Sumberklampok bisa dilakukan setelah pemerintah membentuk Tim Percepatan Penyelesaian Konflik dan Kebijakan Reforma Agraria 2021.
Tim ini, kata Moeldoko, berkolaborasi dengan 4 Kemenko, 9 kementerian/lembaga terkait, TNI, Polri, PTPN, Perhutani, berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
“Akhirnya tim mampu menyelesaikan konflik agraria di Sumberklampok sehingga sertifikat redistribusi tanah dapat diserahkan kepada masyarakat,” katanya.
Penyelesaian konflik dibarengi dengan penyerahan 1.613 sertifikat redistribusi tanah kepada petani Desa Sumberklampok, Gerokgak, Buleleng, Bali.
KSP Moeldoko mengatakan konflik agraria di Desa Sumberklampok paling kronis di Indonesia. Dibutuhkan waktu sekitar 61 tahun untuk menyelesaikan konflik ini
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News