Ribuan Burung Pipit Bergelimpangan di Kuburan Pering, Ini Temuan BKSDA Bali

Jumat, 10 September 2021 – 20:36 WIB
Ribuan Burung Pipit Bergelimpangan di Kuburan Pering, Ini Temuan BKSDA Bali - JPNN.com Bali
Ratusan burung Pipit jatuh di bawah pohon asem di Setra Banjar Sema, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Kamis (9/9). Foto: Antara/HO

bali.jpnn.com, DENPASAR - Kematian ribuan burung pipit di setra (kuburan) Pering, Blahbatuh, Gianyar, Bali, masih menarik perhatian.

Tak terkecuali Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali.

BKSDA menilai, kematian burung mungil itu harus dibuktikan secara saintifik.

Yakni melalui proses otopsi dari bangkai dan kotoran burung.

Dugaan sementara, burung tersebut mati setelah makan pakan yang tercemar pestisida.

“Ada kemungkinan, salah satunya memakan pakan mengandung herbisida atau pestisida yang sifatnya toxic bagi burung,” kata Kepala Seksi Wilayah 2, BKSDA Bali, Sulistyo Widodo, dalam siara pers di Denpasar.

Setelah makan, burung tidak langsung mati karena proses toksifikasi juga memakan waktu untuk sampai tingkatan mortalitas (kematian).

Kemungkinan besar saat burung burung tersebut beristirahat malam.

BKSDA Bali menemukan indikasi ribuan burung pipit yang mati bergelimpangan di kuburan Pering, Blahbatuh, Gianyar lantaran mengonsumsi makanan beracun
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News