Ribuan Burung Pipit Bergelimpangan di Kuburan Pering, Ini Temuan BKSDA Bali
bali.jpnn.com, DENPASAR - Kematian ribuan burung pipit di setra (kuburan) Pering, Blahbatuh, Gianyar, Bali, masih menarik perhatian.
Tak terkecuali Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali.
BKSDA menilai, kematian burung mungil itu harus dibuktikan secara saintifik.
Yakni melalui proses otopsi dari bangkai dan kotoran burung.
Dugaan sementara, burung tersebut mati setelah makan pakan yang tercemar pestisida.
“Ada kemungkinan, salah satunya memakan pakan mengandung herbisida atau pestisida yang sifatnya toxic bagi burung,” kata Kepala Seksi Wilayah 2, BKSDA Bali, Sulistyo Widodo, dalam siara pers di Denpasar.
Setelah makan, burung tidak langsung mati karena proses toksifikasi juga memakan waktu untuk sampai tingkatan mortalitas (kematian).
Kemungkinan besar saat burung burung tersebut beristirahat malam.
BKSDA Bali menemukan indikasi ribuan burung pipit yang mati bergelimpangan di kuburan Pering, Blahbatuh, Gianyar lantaran mengonsumsi makanan beracun
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News