BKSDA Evaluasi Lembaga Konservasi Buntut Gajah Sumatra Mati, Sentil Bali Zoo
bali.jpnn.com, GIANYAR - Kepala BKSDA Bali Ratna Hendratmoko mengatakan pihaknya akan mengevaluasi pengelolaan satwa di lembaga konservasi setelah seekor gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) koleksi Bali Zoo mati terseret arus deras Sungai Wos di Kabupaten Gianyar.
Apalagi peristiwa gajah mati akibat terseret arus aliran sungai di Bali Zoo merupakan peristiwa pertama terjadi di tanah air.
“Evaluasi kami saat ini, jangan ada sosialisasi di seberang sungai saat musim hujan,” kata Kepala BKSDA Bali Ratna Hendratmoko dilansir dari Antara.
Ratna Hendratmoko mengatakan peristiwa tragis itu menjadi pembelajaran semua pihak mulai BKSDA dan terutama kepada lembaga konservasi salah satunya Bali Zoo.
Di Bali saat ini ada 12 lembaga konservasi umum.
Khusus untuk satwa gajah, lanjut dia, di Bali terdapat 85 ekor, sebanyak 15 (termasuk satu ekor yang mati) di antaranya berada di Bali Zoo.
“Kami prihatin, berduka dan juga sedih.
Ini menjadi pembelajaran kami semua termasuk kami BKSDA, Bali Zoo bagaimana standar prosedur operasi, mitigasi kecelakaan.
BKSDA akan mengevaluasi pengelolaan satwa di lembaga konservasi setelah seekor gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) koleksi Bali Zoo mati terseret arus
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News