BKSDA Evaluasi Lembaga Konservasi Buntut Gajah Sumatra Mati, Sentil Bali Zoo

Rabu, 18 Desember 2024 – 21:17 WIB
BKSDA Evaluasi Lembaga Konservasi Buntut Gajah Sumatra Mati, Sentil Bali Zoo - JPNN.com Bali
Ilustrasi gajah Sumatra betina di Bali Zoo, saat bersenda gurau dengan pengunjung, beberapa waktu silam. Dok:JPNN.com

Ini bagian dari industri pariwisata di Bali, industri strategis yang harus dijaga,” ujar Ratna Hendratmoko lagi.

Ratna Hendratmoko menambahkan memberikan kesempatan kepada satwa termasuk gajah untuk bersosialisasi dengan lingkungan atau alam merupakan kewajiban lembaga konservasi.

Hal ini untuk memastikan kesejahteraan mental satwa.  

Menurut Ratna Hendratmoko, kesejahteraan satwa, tidak hanya dari aspek gizi makanan, tetapi juga mental salah satunya kegiatan bersosialisasi atau berinteraksi dengan alam.  

Namun, ia menekankan kegiatan sosialisasi itu perlu mencermati kondisi cuaca terkini dan menghindari dilakukan di sekitar aliran sungai ketika musim hujan.

Kepala Humas Bali Zoo Emma Kristiana Chandra mengatakan pihaknya akan melakukan perbaikan agar kejadian itu tidak terulang.

“Kami lakukan evaluasi internal agar bisa melakukan perbaikan,” tutur Emma Kristina.

Sebelumnya, seekor gajah betina bernama Molly mati terseret arus deras Sungai Wos pada Senin (16/12) sekitar pukul 15.30 WITA.

BKSDA akan mengevaluasi pengelolaan satwa di lembaga konservasi setelah seekor gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) koleksi Bali Zoo mati terseret arus
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News