Bangkai Burung Pipit Dikubur di Setra Pering, Ini Analisis Penyebab Kematian
bali.jpnn.com, DENPASAR - Pemangku Pura Prajapati Banjar Sema, Desa Pering bersama krama setempat akhirnya mengubur ribuan bangkai burung pipit yang bergelimpangan di setra Pering kemarin petang.
Prosesi penguburan burung mungil yang biasa bersarang di pohon asam di Setra Banjar Sema, Desa Pering, diawali dengan menghaturkan pejati di Pura Prajapati.
"Kami gotong royong melakukan penguburan pukul 17.00 Wita,” ujar Kepala Wilayah Banjar Sema, Desa Pering, I Wayan Ari Partama dilansir dari Baliexpress.id.
Menurut Ari Partama, sesuai kepercayaan masyarakat setempat, prosesi penguburan harus diawali dengan persiapan pejati dan canang sari.
Setelah diupacarai, bangkai burung baru dikubur.
Fenomena langka ini mendapat perhatian Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Gianyar.
Staf Dinas Pertanian dan Peternakan mengambil mengambil sejumlah sampel burung untuk di kirim ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali.
Menurut Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar Made Santiarka, sampel bangkai burung telah dikirim ke BKSDA.
Pemangku Pura Prajapati bersama warga setempat akhirnya mengubur bangkai burung pipit kemarin di Setra Pering. Dugaan sementara, burung mati karena bulu basah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News