Virolog Unud Sebut Varian Delta Lebih Cepat Menyebar Dibanding MU, Ini Analisisnya
Awal 2021 sudah dikabarkan muncul di Kolombia, dan menyebar ke wilayah lain dengan persentase yang rendah.
Prof Mahardika menduga, munculnya varian MU bisa jadi turunan dari varian Alpha yang menyebar dari Inggris.
"Varian delta muncul belakangan daripada varian MU tapi sudah dominan. Di dunia 70-90 persen virus yang bersirkulasi adalah varian delta," klaimnya.
Menurutnya, yang perlu dilakukan pemerintah Indonesia saat ini adalah memperketat keluar masuknya orang asing ke Indonesia.
Aturan PCR dan karantina tidak boleh dilonggarkan demi keamanan rakyat Indonesia sendiri.
"Yang penting masuknya orang asing ke Indonesia dan diikuti PCR negatif lalu karantina 5 hari. PCR negatif itu jangan dilonggarkan dan tetap ketat dijalankan,” paparnya.
Dengan regulasi yang ketat untuk orang asing, Prof Mahardika setidaknya bisa mencegah penyebaran virus corona.
“Saya yakin belum ada negara yang aman dan bisa menekan masuknya varian baru dari luar. Jadi seminimal mungkin bisa cegah risiko masuk ke Indonesia," pungkasnya. (antara/lia/JPNN)
Virolog Universitas Udayana Prof I Gusti Ngurah Kade Mahardika menyebut varian delta lebih masif menyebar dibanding MU. Hal ini diperkuat data di lapangan
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News