Bali Diguyur Hujan saat Musim Kemarau, BMKG Ungkap Fakta Ini

Rabu, 04 Agustus 2021 – 20:47 WIB
Bali Diguyur Hujan saat Musim Kemarau, BMKG Ungkap Fakta Ini - JPNN.com Bali
Ilustrasi hujan lebat. (Antara/JPNN)

bali.jpnn.com, DENPASAR - Anomali cuaca tengah terjadi di Pulau Bali. Saat musim kemarau, hujan lebat disertai angin kencang terjadi di sejumlah kabupaten di Pulau Dewata.

Bahkan, mendatangkan bencana di sejumlah wilayah di Bali. Seperti tanah longsor yang memakan korban balita 4 tahun di Desa Menanga, Rendang, Karangasem.

Menurut Sub Koordinator Subidang Pelayanan Jasa BBMKG Wilayah III Denpasar Tirtha Wijaya, fenomena terjadi hujan lebat saat musim kemarau, bukan hal aneh.

“Musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan sama sekali. Tetap ada hujan, tapi intensitasnya tidak seperti pada musim hujan,” kata Tirtha Wijaya dikutip dari Baliexpress.id.

Hujan lebat yang terjadi kali ini sesuai dengan prakiraan cuaca yang dirilis Maret 2021. Saat itu, BMKG mengatakan, musim kemarau tahun ini lebih basah dibanding tahun sebelumnya.

“Potensi hujan lebat masih terjadi hingga satu minggu ke depan,” papar Tirtha Wijaya. Hujan yang terjadi disebabkan suhu muka laut di selatan Jawa dan Bali-Nusra cukup hangat.

Dengan suhu yang cukup hangat membuka peluang terjadinya penguapan dan memicu tumbuhnya awan hujan di wilayah Bali.

Angin monsun timur dari arah Australia ikut berpengaruh dengan terjadinya perubahan cuaca di Bali.

Musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan sama sekali. Tetap ada hujan, tapi intensitasnya tidak seperti pada musim hujan
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News