Tekanan Rendah di Selatan NTT Picu Cuaca Ekstrem, Waspadai Bencana Hidrometeorologi
bali.jpnn.com, KUPANG - Cuaca ekstrem yang terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ternyata ada sebabnya.
Berdasar analisis Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem di wilayah NTT akibat tekanan rendah di bagian selatan provinsi itu.
"Pusat tekanan rendah terpantau di Samudra Hindia, selatan NTT.
Tekanan rendah itu yang kemudian membentuk daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin (daerah konvergensi) yang memanjang di Samudra Hindia selatan Pulau Sumba," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi.
Agung Sudiono Abadi menjelaskan, tekanan rendah yang terpantau di selatan NTT mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah pusat tekanan rendah dan di sepanjang daerah konvergensi
Kondisi ini memicu munculnya cuaca ekstrem di NTT yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, rob (banjir di wilayah pesisir), tanah longsor, pohon tumbang, maupun sambaran petir.
Baca Juga:
"Masyarakat perlu terus berwaspada dengan menyiapkan langkah mitigasi bencana yang diperlukan," katanya.
Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi cuaca terkini dapat langsung menghubung pihaknya yang membuka pelayanan informasi selama 24 jam.
Tekanan rendah di selatan Provinsi NTT memicu cuaca ekstrem, BMKG meminta warga mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News