Kehidupan Napi di Lapas Tak Seburuk yang Dikira, Antrabez Buktinya
bali.jpnn.com, BALI - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati berharap agar ruang kreativitas makin terbuka lebar bagi narapidana atau warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kerobokan, Kabupaten Badung.
Hal tersebut diungkapkan Wagub yang akrab disapa Cok Ace itu, saat membuka pemutaran film dan pameran seni warga binaan pemasyarakatan Antrabez (Anak Terali Besi) di Gedung Dharma Negara Alaya Kota Denpasar, Rabu (5/1).
"Melalui pemutaran film dan pameran seni ini merupakan salah satu ajang sosialisasi kepada masyarakat luas mengenai proses pembinaan yang berlangsung pada lembaga pemasyarakatan," kata dia.
Film dokumenter Antrabez yang digarap oleh Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali itu menggambarkan upaya pembinaan kepada para narapidana di dalam lapas yang tidak menyeramkan dan tidak mencekam seperti pandangan masyarakat pada umumnya.
"Film dokumenter ini merupakan upaya menangkal persepsi negatif terhadap keberadaan lapas," ucap pria yang juga Ketua PHRI Bali itu.
Menurutnya, lapas merupakan jembatan yang akan mengantarkan para narapidana untuk dapat kembali diterima di masyarakat serta mampu memberikan kontribusi positif sesuai dengan potensi masing-masing, yang digali selama proses pembinaan.
Kegiatan itu, lanjut dia, tentunya sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Bali, dalam upaya memuliakan manusia Bali untuk menjadi pribadi yang berlandaskan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal, sehingga mampu berperan aktif dalam pembangunan.
Proses yang dilakukan oleh Lapas Kelas IIA Kerobokan dalam membangkitkan kreativitas di bidang seni dan budaya, merupakan wujud kontribusi lembaga itu dalam upaya pemajuan dan penguatan kebudayaan Bali.
Kehidupan para narapidana atau warga binaan di lembaga pemasyarakatan ternyata tak seburuk yang dikira orang banyak, Antrabez buktinya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News