Dishub Bali Ancam Tutup Izin Operasional Aplikator Ojek Online, Pelanggarannya Kelewatan

Jumat, 31 Desember 2021 – 05:49 WIB
Dishub Bali Ancam Tutup Izin Operasional Aplikator Ojek Online, Pelanggarannya Kelewatan - JPNN.com Bali
Ilustrasi pengemudi ojek online tengah berbincang di tepi Jalan. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww

bali.jpnn.com, DENPASAR - Publik Bali geram terhadap praktik ilegal taksi maupun ojek motor online yang berulang kali terjadi di Pulau Dewata.

Fakta ini berdasar sikap abai beberapa perusahaan aplikator layanan jasa transportasi dalam jaringan atau online terhadap Pergub Bali Nomor 40 Tahun 2019.

Terbukti, pelanggaran klasik seperti pemanfaatan kendaraan dengan Nomor Tanda Kendaraan Bermotor (TNKB) sebagai Angkutan Sewa Khusus (ASK) berulang kali terjadi.

Dinas Perhubungan (Dishub) Bali mengambil langkah tegas dengan mengancam akan menutup dan menghentikan izin operasional aplikator ojek online (ojol).

Ancaman ini diungkap Kadishub Bali I Gede Wayan Samsi Gunarta lewat pernyataan tertulis yang disiarkan ke publik.

"Sanksi administrasi berupa peringatan, penutupan tempat usaha, atau penghentian penerbitan izin operasional untuk operator yang menggunakan aplikasi yang bersangkutan," tegas Samsi Gunarta.

Sanksi ini, kata Gunarta, akan diberlakukan kepada aplikator ojol yang dianggap tidak mampu menertibkan mitra atau driver yang berulang kali melanggar ketentuan Pergub tersebut.

Lewat peringatan tertulis ini, Gunarta meminta para aplikator ojol terdaftar untuk proaktif melakukan penertiban internal terhadap kendaraan mitranya yang menggunakan aplikasi ilegal.

Dishub Bali mengancam bakal menutup izin operasional aplikator ojek online. Pasalnya, pelanggaran yang dilakukan kelewatan
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News