Menlu Retno; Kebebasan Demokrasi di Banyak Negara saat Pandemi Covid-19 Makin Buruk

Kamis, 09 Desember 2021 – 20:59 WIB
Menlu Retno; Kebebasan Demokrasi di Banyak Negara saat Pandemi Covid-19 Makin Buruk - JPNN.com Bali
Menteri Luar Negeri Retno L. Marsudi dalam sesi pembukaan BDF ke-14 tahun 2021 di Sofitel Hotel, Nusa Dua, Badung, Kamis (9/12). (Istimewa)

Pandemi Covid-19, kata Retno, berpeluang memperlebar kesenjangan antara negara maju dan negara berkembang.

Oleh karena itu, sebagai komunitas global, semua pihak harus bekerjasama agar kesetaraan dapat dijalankan.

Atara lain melalui peringanan utang, pemberian akses setara terhadap vaksin, serta meningkatkan investasi untuk ketahanan kesehatan, jaminan sosial, dan pendidikan.

Ia juga mengatakan bahwa dunia saat ini mulai pulih dari ancaman pandemi Covid-19, tetapi masih ada beberapa negara yang tengah menghadapi ancaman varian baru Omicron.

Selain itu, Retno juga sampaikan bahwa pandemi ini datang saat demokrasi di banyak negara mengalami kemunduran.

Berdasar laporan Freedom House tahun 2021, kebebasan global menurun dalam 15 tahun terakhir, dan 75 persen penduduk dunia hidup di bawah negara yang mengalami kemunduran demokrasi tahun lalu.

"Pandemi semakin memperburuk kemunduran demokrasi tersebut, karena telah memaksa kita untuk mengubah cara kita menjalankan pemerintahan," ungkap Menlu Retno.

Pemerintah di semua negara di dunia, pintanya, harus benar-benar meningkatkan kemampuannya dalam hal menjaga demokrasi serta menerapkan kebijakan.

Di ajang Bali Democrazy Forum, Menlu Retno mengatakan kebebasan demokrasi di banyak negara saat pandemi Covid-19 makin buruk
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News