Nasib Dermaga Gunaksa Tak Jelas, Fraksi Hanura DPRD Klungkung Merespons Keras
bali.jpnn.com, SEMARAPURA - Nasib Dermaga Gunaksa yang dibangun sejak era Bupati Wayan Candra menjadi topik menarik saat Rapat Paripurna I DPRD Klungkung membahas Ranperda RTRW, kemarin (8/8).
Sejak area dermaga ditetapkan jadi Pusat Kebudayaan Bali (PKB), nasib pelabuhan penyeberangan ini kian tidak jelas.
Dalam rapat yang dipimpin Ketua DPRD Klungkung AA Gde Anom, juru bicara Fraksi Hanura Luh Andriani mendorong eksekutif melakukan perencanaan lebih serius mewujudkan pelabuhan penyeberangan Gunaksa yang representatif.
Baca Juga:
“Hal ini perlu kami sampaikan karena setelah uji coba Pelabuhan Gunaksa, kami tidak melihat adanya perencanaan lebih lanjut, bahkan terkesan seperti status quo,” ujar Luh Andriani.
Menurutnya, masyarakat Klungkung membutuhkan Dermaga Gunaksa sebagai sandingan Pelabuhan Penyeberangan Bias Munjul yang akan segera terealisasi.
“Pelabuhan Gunaksa makin tidak jelas setelah aset tanah yang diperuntukkan untuk jalan menuju dermaga berada di tengah lokasi rencana pembangunan Pusat Kebudayaan Bali,” katanya.
Reaksi serupa ditunjukkan Fraksi PDI Perjuangan DPRD Klungkung.
Juru bicara Fraksi PDIP Made Satria menegaskan pembangunan Pusat Kebudayaan Bali berpotensi menimbulkan konflik kepentingan.
Nasib Dermaga Gunaksa tidak jelas setelah pembangunan Pusat Kebudayaan Bali bergulir, Fraksi Hanura DPRD Klungkung merespons keras
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News