Rusia Sanjung China, Siap Putus Hubungan dengan Barat

Menlu Rusia Sergei Lavrov menggunakan istilah kebencian untuk menyebut negara-negara Barat dengan sebutan ‘Russophobia’ sejak Rusia melancarkan serangannya ke Ukraina.
"Jika mereka (Barat) ingin menawarkan sesuatu dalam hal melanjutkan hubungan, maka kami akan mempertimbangkan dengan serius apakah kami akan membutuhkannya atau tidak," kata Menlu Sergei Lavrov lagi.
Menurutnya, Rusia sedang berusaha untuk menggantikan barang-barang yang diimpor dari negara-negara Barat dan di masa depan, hanya akan bergantung pada negara-negara ‘yang dapat diandalkan’ yang tidak terikat pada Barat.
Menlu Sergei Lavrov lantas menyampaikan keluhan terhadap negara-negara Barat yang katanya bertekad untuk mengubah aturan hubungan internasional yang merugikan Rusia.
"Kita harus berhenti bergantung dengan cara apa pun pada pasokan segala sesuatu dari Barat untuk memastikan pengembangan sektor-sektor yang sangat penting bagi keamanan, ekonomi, atau lingkungan sosial tanah air kita," bebernya.
Moskow mengatakan serangannya berusaha untuk mendemiliterisasi Ukraina setelah apa yang digambarkannya sebagai kudeta yang diilhami Barat pada tahun 2014 yang mewujudkan nasionalisme ekstrem dan mengusir presiden yang bersahabat dengan Rusia. (antara/lia/jpnn)
Rusia kian mendekat ke China dan menyanjung negara tersebut, Moskow bahkan siap putus hubungan dengan negara-negara Barat
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News