Pulau Flores NTT Jadi Pusat Penangkaran Rusa Timur, Targetnya Tak Main-main
bali.jpnn.com, FLORES TIMUR - Rusa Timur merupakan salah satu satwa khas di Indonesia, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki potensi untuk dikembangkan dan bisa memberikan nilai ekonomi yang tinggi.
Sayang keberadaan rusa Timur di alam liar sudah mulai langka dan terbatas akibat maraknya aktivitas perburuan liar.
Karena itu, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi NTT berencana mengembangkan penangkaran rusa Timur pada beberapa daerah di Pulau Flores.
Baca Juga:
Upaya ini untuk mendorong peningkatan perekonomian masyarakat setempat.
"Penangkaran rusa Timur ini kami lakukan bersama-sama dengan kelompok masyarakat di Pulau Flores yang tersebar di Kabupaten Sikka, Nagekeo, dan Ende," kata Kepala BBKSDA NTT Arif Mahmud di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, kemarin.
Arif Mahmud mengatakan, penangkaran rusa Timur akan dilakukan dengan mengambil induk rusa dari penangkar lain untuk dikembangkan menjadi rusa-rusa yang bisa langsung dimanfaatkan.
Menurutnya, penangkaran rusa Timur yang dilakukan selama ini lebih banyak bersifat perorangan atau korporasi dan belum tertata dengan baik.
"Karena itu kami perlu menata lebih baik ke depan melalui penangkaran sehingga bisa bermanfaat secara langsung kepada masyarakat," ujar Arif Mahmud.
Pulau Flores di Provinsi NTT diproyeksikan BBKSDA jadi pusat penangkaran Rusa Timur sehingga bisa memberi manfaat secara langsung kepada masyarakat
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News