Pengemudi Angkot di Kota Kupang NTT Mogok, Sentil Gubernur Laiskodat
bali.jpnn.com, KUPANG - Belum adanya keputusan kenaikan tarif angkutan umum setelah harga BBM jenis pertalite khusus (PLK) bagi kendaraan plat kuning alami kenaikan harga, membuat ratusan pengemudi angkot di Kota Kupang meradang.
Mereka memutuskan aksi mogok di depan Kantor Gubernur NTT.
Menurut koordinator aksi, Dedy, tak dijualnya BBM premium, membuat mereka harus beralih ke pertalite.
Sementara itu, harga tarif angkutan umum di Kota Kupang hanya Rp2 ribu perorang khusus pelajar dan mahasiswa dan orang dewasa harganya tetap Rp4 ribu perorang.
Dedy mengatakan, dengan kenaikan BBM tersebut seharusnya diiringi dengan kenaikan tarif dasar angkutan umum di Kota Kupang.
Pihaknya menuntut agar kenaikan tarif angkot dari semua Rp2 ribu harus dinaikan sebesar Rp3 ribu perorang, sementara untuk orang dewasa kenaikannya harus Rp5 ribu perorang.
"Sebelumnya ada jalur khusus bagi kami pengemudi angkot yakni harga BBM pertalite Rp6.800 perliter, kini naik lagi harganya menjadi Rp7.250 perliter," kata Dedy.
Aksi mogok yang dilakukan di halaman kantor Gubernur NTT itu mengakibatkan ruas jalan EL Tari Kupang itu macet.
Pengemudi angkot di Kota Kupang NTT gelar aksi mogok gara-gara tidak ada kenaikan tarif angkutan. Mereka menyentil Gubernur NTT
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News