Peternak Ayam Petelur NTB Menjerit, Buntut Masuknya Telur dari Jawa dan Bali
bali.jpnn.com, MATARAM - Surat Edaran (SE) Gubernur Zulkieflimansyah tentang pembatasan telur luar masuk Nusa Tenggara Barat (NTB) ternyata kurang bertaji.
Praktik peredaran telur luar daerah masuk NTB, ternyata masih terjadi, tanpa ada pembatasan.
Akibatnya harga jual telur ayam peternak rakyat dalam daerah terancam bangkrut, karena serbuan telur dari Jawa dan Bali.
Parahnya, harga pakan kian melambung, mencapai Rp435 ribu per zak.
Harga pakan tersebut tidak sebanding dengan harga jual telur ke konsumen yang berada di kisaran Rp35 ribu per terai.
Padahal, sebelumnya bisa mencapai Rp45 ribu per terai.
“Harga pakan sekarang Rp435 ribu per zak.
Sebelumnya Rp 415 ribu, Rp 350 ribu, harganya terus naik,” kata salah seorang peternak Desa Tirtanadi, Labuan Haji, Lombok Timur H Zainuddin, dilansir dari Radarlombok.co.id.
Peternak ayam petelur NTB menjerit buntut membanjirnya produk telur dari Jawa dan Bali ke Provinsi NTB
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News