Petani Alor Dilarang Jual Vanili ke Perusahaan Tak Jelas, Ini Alasan Kemenkumham NTT
![Petani Alor Dilarang Jual Vanili ke Perusahaan Tak Jelas, Ini Alasan Kemenkumham NTT - JPNN.com Bali](https://cloud.jpnn.com/photo/bali/news/normal/2021/09/22/petani-vanili-dari-alor-ntt-menunjukkan-tanamannya-yang-siap-jid9.jpg)
bali.jpnn.com, ALOR - Dianggap kerap merugikan petani, Kementerian Hukum dan HAM Nusa Tenggara Timur (NTT) melarang petani vanili Alor menjual hasil panen mereka kepada perusahaan dari luar Alor yang tidak jelas asal-usulnya.
Kakanwil Kemenkumham NTT Marciana D Jone menyampaikan larangan tersebut saat meninjau kebun vanili seorang petani di Apui, Alor Selatan, Kabupaten Alor, NTT.
Pasalnya, Marciana D Jone melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana proses merawat vanili yang tidak mudah.
Wajar kalau harganya mahal.
“Bukan dihargai dengan harga Rp250 ribu per kilogram,” ujar Kepala Kanwil Kemenkumham NTT Marciana D Jone.
Menurut Marciana D Jone, penjualan dan penetapan harga vanili Alor tanpa melalui masyarakat perlindungan indikasi geografis (MPIG)
yang mempunyai kewenangan adalah salah dan melanggar aturan yang tertulis di dalam sertifikat indikasi geografis.
Untuk diketahui, vanili Alor yang kini sudah mendapatkan Indikasi Geografis (IG) dari Kementerian Hukum dan HAM.
Kemenkumham NTT melarang petani vanili Alor yang punya harga mahal dijual ke perusahaan tidak jelas yang mengatur harga sesukanya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News