Puncak Kemarau, KLHK Ingatkan Potensi Kebakaran Hutan di NTT dan NTB
bali.jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaporkan, berdasar data berbasis titik panas (hot spot) prakiraan Agustus-Oktober,
Potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) berpeluang di Sumatera bagian tengah dan sebagian Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT)
Sementara pada bulan September-Oktober, karhutla berpeluang terjadi di sebagian Provinsi NTB dan NTT.
Selain dua provinsi di kawasan Nusa Tenggara itu, enam provinsi yakni Riau, Kalimantan Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, menghadapi potensi serupa.
Bahkan, enam provinsi itu telah menetapkan status siaga karhutla di tahun 2021 guna pencegahan bencana tersebut.
"Kami juga berterima kasih kepada BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk operasi udara di provinsi berstatus siaga," ujar Kasubdit Penanggulangan Karhutla KLHK Radian Bagiyono.
Radian Bagiyono mengatakan, berdasar prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak kemarau yang berlangsung Agustus-September telah menjadi
peringatan penting untuk implementasi pencegahan karhutla.
KLHK melaporkan muncul titik panas di sejumlah wilayah pada bulan Agustus - Oktober. KLHKpun mengingatkan potensi kebakaran hutan di wilayah NTT dan NTB
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News