NTT Tertinggi Urusan Kekerdilan, Target Turun 14 Persen, Ini Cara-caranya
bali.jpnn.com, TIMOR TENGAH SELATAN - Masalah stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapat perhatian dari pemerintah.
Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita menyatakan bahwa program Bulog Peduli Gizi merupakan wujud nyata untuk mendukung hal tersebut.
“Bulog Peduli Gizi merupakan wujud nyata Perum BULOG di tengah masyarakat dalam mendukung penurunan prevalensi Balita BGM yang merupakan generasi emas penerus bangsa melalui penyediaan bahan pangan sehat, seimbang serta terjaminnya keamanan bagi balita, salah satunya melalui beras Fortivit," katanya saat menghadiri proses penyaluran beras fortivit secara daring di kota So'e Kabupaten Timor Tengah Selatan atau TTS, Jumat (11/2).
Dalam kesempatan tersebut bantuan beras Fortivit yang diberikan sebanyak 11.460 kg untuk 191 jiwa khusus untuk Desa Kesetnana, Kecamatan Molo Selatan.
Pemberian bantuan itu bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang pada Desember 2021 juga sempat dilakukan di Kabupaten Kupang.
Febby mengatakan bahwa terobosan fortifikasi produk pangan seperti pada garam, tepung terigu, minyak dan beras yang telah dikembangkan saat ini sangat bermanfaat guna meningkatkan kualitas nutrisi di makanan, contoh nyatanya seperti yang telah dilakukan Bulog pada beras Fortivit.
Iapun mengatakan bahwa TTS merupakan kabupaten dengan kasus stunting atau kekerdilan tertinggi kedua di Indonesia.
Saat ini, baru satu desa yang mendapatkan program beras fortivit.
NTT merupakan wilayah tertinggi di Indonesia urusan kekerdilan, ditargetkan turun 14 persen, ini cara-caranya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News