Setelah Kematian Balita Akibat Demam Berdarah, Begini Sikap Pemkab Sikka dan Catatan kepada Warga
bali.jpnn.com, SIKKA - Semoga tidak terjadi lagi kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD).
Pemerintah Kabupaten Sikka melalui Dinas Kesehatan Sikka mengeluarkan surat imbauan kewaspadaan dini terhadap wabah DBD kepada kepala puskesmas se-Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
"Para kepala puskesmas berkoordinasi dengan camat, kepala desa/lurah untuk pembasmian jentik nyamuk rutin dan menindaklanjuti instruksi bupati terkait kewaspadaan DBD yang sudah dikirim ke kecamatan, kelurahan/desa," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Sikka dr Clara Yosefina Francis ketika dihubungi ANTARA dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Kamis (14/1).
Dalam imbauan tersebut, setiap kasus demam berdarah harus diwaspadai sebagai DBD sehingga puskesmas harus melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) dan kegiatan pembasmian jentik serta melaporkan kegiatan tersebut ke dinas kesehatan dalam waktu 2x24 jam.
Selanjutnya, memantau semua pasien demam terutama anak-anak yang berkunjung ke rumah sakit, klinik maupun dokter praktek swasta agar perkembangan pasien berada dalam pantauan puskesmas.
Berikutnya, puskesmas juga harus melakukan promosi dan edukasi serta membacakan imbauan Bupati Sikka tentang kewaspadaan dini DBD di tempat umum dan mimbar agama.
Evaluasi rutin harus dilakukan baik terhadap kegiatan dari peran sahabat sehat dan tim gerak cepat penaggulangan DBD di wilayah masing-masing.
Puskemas diminta juga untuk melakukan koordinasi dengan kepala sekolah di wilayah masing-masing untuk kegiatan pemberantasan sarang nyamuk di wilayah sekolah.
Setelah terjadi kematian seorang balita akibat demam berdarah, begini sikap Pemkab Sikka dan catatan kepada warga
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News