Terungkap Kisah Awal Penculikan Pelajar SD Harapan Denpasar, tak Becus Bekerja
“Saya tidak pernah melakukan penilaian.
Saat supervisor dan manajernya bilang kurang berkompeten, dia mengajukan untuk orang ini diganti. Jadi, saya hanya approve," kata Komang Sudiarta ditemani istrinya.
Menurut dia, pemecatan harus dilakukan agar pekerjaan pelaku sebagai kurir tidak mengganggu kinerja karyawan lain.
Karena itu, alasan pelaku menculik anaknya karena sakit hati dipecat, tidak bisa dikaitkan dengan pekerjaannya.
"Jadi, kalau dia merasa sakit hati dengan saya, itu salah.
Kalau seperti itu nanti banyak orang yang sakit hati kepada saya,” tutur Komang Sudiarta.
Kasus penculikan bermula ketika ayah korban I Komang Sudiarta alias IKS dihubungi sang staf bernama Satya, Rabu (5/2) lalu.
Satya menginformasikan korban sudah tidak ada di sekolahnya di SD Harapan, Sesetan, Denpasar Selatan.
Ayah korban penculikan, Komang Sudiarta, 49, mengatakan, pemecetan terhadap pelaku karena yang bersangkutan tidak becus dalam bekerja.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News