Bisnis Vape di Bali Tanpa Izin, Sepasang Bule Australia Dideportasi, Lihat

bali.jpnn.com, DENPASAR - Aparat Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) kembali melakukan deportasi terhadap dua warga negara asing (WNA) yang melakukan pelanggaran keimigrasian selama berlibur di Bali.

Kali ini, sepasang bule Australia berinisial CPG, 22, dan ICB, 23, dideportasi melalui Bandara Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (20/11) kemarin.

Keduanya dideportasi karena terlibat dalam pelanggaran ketentuan peraturan keimigrasian dan perdagangan di Indonesia.

“CPG dan ICB dideportasi karena terlibat penjualan produk vape yang tidak memenuhi persyaratan hukum yang berlaku di Indonesia,” ujar Kepala Rudenim Denpasar Gede Dudy Duwita, Kamis (21/11).

Produk vape yang mereka pasarkan didatangkan langsung dari luar negeri dan disalurkan ke sejumlah toko di Bali, melalui koneksi pribadi yang dimiliki CPG dan ICB.

Penjualan produk vape tersebut dilakukan tanpa melalui jalur e-commerce resmi, yang menyebabkan bisnis ini tidak terdaftar dalam sistem yang seharusnya mengikuti aturan perdagangan barang-barang elektronik.

“Proses deportasi dilakukan setelah melalui serangkaian proses administratif dan pemeriksaan yang ketat terhadap keduanya,” kata Gede Dudy Duwita.

Kepala Rudenim Denpasar menegaskan bahwa deportasi terhadap CPG dan ICB adalah langkah tegas dalam penegakan hukum yang tidak hanya melibatkan pelanggaran izin tinggal, tetapi juga pelanggaran aturan terkait kegiatan usaha di Indonesia.