Rudenim Denpasar Deportasi Kakek Jepang Pencabul Bocah di Bali, Lihat Tuh

“Setelah bebas, TK diserahkan ke Kantor Imigrasi Ngurah Rai,” kata Gede Dudy Duwita.
Namun, karena tidak bisa dideportasi langsung, WNA Jepang itu didetensi di Rudenim Denpasar untuk proses kelengkapan berkas administrasi.
Menurut Dudy Duwita, TK yang telah dideportasi akan dimasukkan dalam daftar penangkalan ke Direktorat Jenderal Imigrasi.
Berdasar Pasal 102 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, penangkalan dapat dilakukan paling lama enam bulan dan setiap kali dapat diperpanjang paling lama enam bulan.
Penangkalan seumur hidup juga dapat dilakukan terhadap orang asing yang dianggap dapat mengganggu keamanan dan ketertiban umum.
“Namun, keputusan penangkalan lebih lanjut akan diputuskan Direktorat Jenderal Imigrasi dengan melihat dan mempertimbangkan seluruh kasusnya," tutur Dudy Duwita. (lia/JPNN)
Aparat Rudenim Denpasar mendeportasi seorang kakek berkebangsaan Jepang pencabul bocah PAUD di Bali setelah bebas dari Lapas Kerobokan, lihat tuh
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News