Awal 2024 Rudenim Denpasar Deportasi Bule Inggris dari Bali, Begini Kisahnya
Sebelum ke Bali, pada 2022, BAH sempat diundang oleh seorang temannya yang memiliki sebuah restoran di Canggu, Badung, Bali.
Terinspirasi oleh keahlian bisnis temannya, BAH memilih Bali sebagai salah satu tempat tinggalnya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di Bali, BAH bergantung pada pekerjaannya untuk beberapa perusaahan secara daring di Inggris dengan memasarkan produk konstruksi.
Meski mengetahui pentingnya izin tinggal yang sah, BAH mengaku tidak meninggalkan Indonesia saat VoA yang telah ia perpanjang berakhir pada 27 November 2023.
Alasannya BAH tidak mampu membeli tiket pulang ke Inggris.
“Mengetahui bahwa overstay di Indonesia dikenai biaya sebesar Rp 1 juta, BAH merasa terjebak karena situasi ekonomi yang sulit.
Pekerjaan yang ia jalankan, tidak berjalan lancar karena musim dingin di Inggris membuat banyak orang beristirahat dan tidak aktif bekerja,” kata Gede Dudy Duwita.
Kondisi ini membuatnya kesulitan untuk mengumpulkan uang yang dibutuhkan untuk membeli tiket kembali ke negara asalnya.
Upaya untuk mencari bantuan dari Kedutaan Besar Inggris di Jakarta juga tidak membuahkan hasil, karena keluarganya di Inggris juga mengalami kesulitan keuangan.
Pada awal 2024, Rudenim Denpasar mendeportasi bule Inggris berinisial BAH dari Bali, begini kisah awalnya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News