Basarnas Kesulitan Evakuasi 9 ABK KM Linggar Petak 89, Bukan Cuaca, Ternyata Karena Ini
Alat tersebut berfungsi sebagai alerting system untuk mengirim tanda ke kapal lain atau tim SAR jika mengalami kondisi darurat saat berlayar.
Kapal juga mesti dilengkapi Automatic Identification System (AIS) atau Sistem Identifikasi Otomatis dan Global Positioning System (GPS).
Oleh karena tidak dilengkapi alat komunikasi yang memadati, tim SAR gabungan mengalami banyak kendala lantaran tidak bisa mendeteksi sinyal KM Linggar Petak 89.
“Kami kesulitan melacak posisinya. Kalau kapal mengikuti peraturan, ya tentu kita bisa mendeteksi,” bebernya.
Gede Darmada mengatakan Basarnas Bali beberapa kali menangani kapal pencari ikan yang tenggelam karena cuaca buruk.
Rata - rata kapal ikan yang berangkat dari Pelabuhan Benoa melakukan pencarian di wilayah ground fishing, hampir berbatasan dengan Australia.
Sebelumnya, KM Linggar Petak 89 yang tengah mencari ikan tenggelam di Samudra Hindia, tepatnya pada koordinat 09°21'S - 115°03'T, Selasa (28/2) pukul 13.00 WITA.
Posisi kapal dengan penumpang 15 orang diperkirakan tenggelam berjarak kurang lebih 34 NM dari Pelabuhan Benoa, Bali.
Basarnas mesulitan melakukan evakuasi terhadap 9 ABK KM Linggar Petak 89 yang tenggelam di Samudra Hindia, bukan karena cuaca, ternyata karena ini
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News